PENGORBANAN SEPASANG BOLA MATA

PENGORBANAN SEPASANG BOLA MATA

Pohon rindang, angin berhembus perlahan, tampaklah seorang wanita muda bertampang oriental sangat cantik, terlihatlah dia sedang merangkai bunga sangat indah, ditangannya di peganglah beberapa bunga mawar, putih dan merah, seraya meraba ingin memasukannya ke dalam guci yang sangat cantik berwarna putih bermotifkan kembang.
Citra nama wanita itu, berusia 20 tahun, kulitnya yang sangat halus, kuning langsat, rambutnya yang terkepang dan tertata sangat rapih, menggunakan pita berwarna merah muda. Matanya yang sangat teduh membuat pria tertegun, tapi sangat disayangkan kedua mata yang indah tersebut tidak dapat digunakan untuk melihat hasil keindahan rangkaian bunganya. Benar ....dia wanita buta....
Ketika itu bulan November, Agus adalah pria yang sudah sangat mendambakan cintanya, dia pria setengahbaya, betubuh tegap, berwajah oriental. 
" Andaikan saja wanita itu adalah calon istriku, akan aku cintai selamanya, apapun akan aku lakukan untuk bisa membahagiakannya" bisik Agus di dalam hati, seraya memandanginya dari jauh di bawah pohon rindang.
" lebih baik aku coba berteman dengannya, ahhh...tapi aku malu, aku tak punya apa-apa, sedangkan lihatlah dia sangat cantik....." bisik Agus, sambil melangkah hendak mendekatinya.
"duuuuh...gimana ini, sudah lama sekali aku sangat ingin berkenalan dengannya..., sudahlah nekat saja..." tegas Agus sambil menetapkan hatinya.
Tak lama kemudian Agus mendekati Citra dengan suara yang gemetar " Adik, berapa harga rangkaian yang Adik buat.....saya ingin membelinya...?" kata Agus
"yang mana Kak, maaf kak saya tidak dapat melihat tolong di bawa kesini agar saya dapat merabanya..." tutur Citra dengan lontaran senyuman hangat yang langsung menyapu hati Agus.
 Lalu Agus menghampiri Citra, dia merasakan ke halusan kulit dan harum rambutnya..." Ya..Tuaahan, malang benar wanita ini, ijinkanlah hamba untuk mencintainya..." tegun Agus dalam hati.

" Oh....yang ini Kak? cukup 70 ribu rupiah saja, wah ...pasti buat pacar atau kekasih Kakak ya....cocok pilihan Kakak...." Sambut Citra dengan lontaran senyuman lagi.
" Adik ini namanya siapa? bolehkan jika Kaka ini ingin berkenalan dengan Adik" balas Agus dengan hati yang berdebar.
" Aku Citra Kak, kalo Kakak ini siapa?" balas Citra
" Nama ku Agus Syarif, Adik cukup panggil aku Kaka saja..." balas Agus seraya menatap wajah ayunya.
"baik kak... tapi maaf ya kak, bolehkan jika Adik sentuh wajah kakak, agar adik dapat membayangkan seperti apa wajah kakak...."sapa Citra.
"boleh Dik..." balas Agus. 
Lalu disentuhlah wajah Agus, tapi raut wajah Citra berubah seraya berkata " Lhooo....kok ada air matanya...apakah kakak menangis..?" saut Citra.

" iya Dik, Kakak menangis sudah lama sekali, baru kali ini kakak dapat berkenalan dengan Adik...."jawab Agus seraya mengusap air matanya.
" Kenapa sih Adik dagang bunga, apakah suami adik atau pacar Adik tidak marah melihat kesulitan Adik?" saut Agus.
" Ah kakak, Aku tidak punya pacar apalagi suami, mana ada yang mau sama wanita buta seperti aku...?"jawab Citra sambil menundukan wajahnya.

"Adik jangan berkata seperti itu, bukan maksud kaka untuk menyinggung perasaan Adik..." jabaw Ahus.
" iya Kak, Adik tahu itu, Adik lakukan ini agar Adik bisa operasi mata Kak, sudah terkumpul lumayan, kurang berberapa juta rupiah lagi....kabarnya sih dari dokter yang periksa aku sudah dapat donor matanya. Mungkin seminggu lagi Kak...." jawab Citra.

"Oooh....syukurlah mudah-mudahan berhasil ya Dik, Jika berhasil jangan lupakan Kakak ya...!" jawab Agus cemas.

" ya nggak lah Kak, bahkan nanti pada saat operasi Adik ingin sekali yang adik lihat pertamakali adalah kakak.." jawab citra.
"benar itu Dik...Kakak sangat gembira sekali....." jawab Agus sontak dengan wajah penuh pengharapan akan cintanya.

Seminggu lamanya mereka saling mengikat cinta, layaknya pasangan muda mudi yang sedang di mabuk cinta, bepegangan tangan bahkan Agus membantu membersihka lapak Citra.

"Kak....baru saja Aku mendapat kabar dari Pak Dokter bahwa donor mata yaang di dapat tidak cocok dengan Aku Kak, padahal biaya sudah aku siapkan semua....." Seraya mengusapkan air mata yang menetes di pipinya.
"Duuuuh...Dik jangan putus asa ya, memangnya kata pak dokter yang cocok yang seperti apa..?" jawab Agus.
" katanya Golongan darah pendonor tidak sama dengan darah aku Kak, yah sudahlah masih belum rejeki kak" kata Citra.
"Darah kamu golongannya apa Dik?" balas Agus.
"AB Kak......"jawab Citra.
"Aduuh kasihan sekali Adik, Golongan darahnya sama seperti Aku, besok Aku harus menemui dokter itu, Akan aku sumbangkan mataku untuk nya.." seru Agus sambil memantapkan hatinya.
"Dik...Kakak mau pamit sama Adik, mungkin 1 minggu lamanya Adik tidak bertemu dengan Kakak...kakak ada urusan.
" baik kak, cinta adik segenap perasaan adik hanya untuk Kakak seorang, Kakak jangan pernah menggalkan Adik..." tegas Citra sambil menangis.
" tidak lah...Kakak tidak akan pernah lepas dari adik selamanya...selamanya...selamaya...." Agus mengatakan berulang ulang sambil memeluk Citra.

1 Minggu berlalu..........Angin.....sepoi-sepoi membelai wajah Citra....yang sedang menunggu kekasihnya yang amat di cintainya itu......
" selamat pagi Citra......" pria gagah, muda dan tampan mendatangi Citra.....
" Kak Agus kah itu?" tanya Citra dengan penuh pengharapan
"Bukan Citra ini saya Dokter Alex....,saya ingin memberi kabar bahwa besok kamu bisa operasi mata, saya sudah buat jadwal untuk kamu..." kata Alex
"syukurlahh......jadi besok pagi Aku kesana ya pak Dokter...."jawab Citra

Tiga hari berlalu, operasi mata pun berjalan dengan baik, langsunglah pada saatnya membuka perban mata baru Citra.
" Aku berharap pada saat aku membuka mata, kak Agus yang pertama kali dilihatnya..." bisiknya dalam penuh dengan pengharapan.

" Nah...bagai mana Citra....." Kata dokter alex
" Dok...Dok...saya dapat melihat lagi......"Gembira sekali wajah citra disaat itu....selang waktu beberapa menit wajahnya berubah menjadi muram.
"Kemana Kak Agus.....Kenapa dia tidak mucul pada saat pertama kali aku dapat melihat...apakah kak Agus sudah punya pacar lagi..., bukannya pesan sudah aku sampaikan pada samping lapak bungaku." bisiknya dalam hati.

1 bulan berlalu....tanpa dirasa....Citra sudah berpasangan dengan dokter Alex, sungguh pasangan yang amat serasi, mereka selalu berjalan-jalan bersama menggunakan mobil mewahnya Dr. Alex.

2 bulan berlalu......musim panas, berubah jadi musim hujan....gerimis kecil membasahi daun-daun di kampung halaman Citra.
" kak Agus....dimana Kakak, Aku sungguh mati merindukan mu, bayanganmu......oooooh....kak Agus" bisik Citra berdiri di depan kios bunganya yang sudah lama di tinggalkan.

" Kakak Citra....Kak Citra.....!!!" seorang anak berteriak memanggil Citra.
" sepertinya itu sudara Dudung.....tapi apakah itu Dudung....?" bisik Citra dalam keraguan.
"kak ....2 bulan lalu ada seorang pria buta data memberi surat ini pada ku...." kata Dudung

Citra segera membuka surat yang sudah luyu...
" Adik, surat ini Kakak buat untuk adik, pasti adik sudah dapat melihat...lupakan kakak ya dik, kaka sudah menikah....maaf kakak tidak menepati janji kakak..." isi surat yang di bacakan oleh Dudung
" Kakak Aguuuus.....dimana Kakak.......kakak....huu huuuhu....huuu..." Citra menangis dengan tersedu sedu tersirat kemesraan mereka berdua.

" sudah..sudah Citra, jangan menangis ....bukan jodohmu .....jika jodoh mu pasti akan kembali ...sabar ya sayang..." seru dr. Alex sambil memeluk dan membelai-belai rambut yang wangi itu.

Sudah hampir 6 bulan lamanya......
ketika itu hujan rintik, Dr.Alex dan Citra sedang duduk di pinggiran Hotel yang terdapat Air mancur yang begitu indahnya, sambil bercanda menggelitik layaknya sepasang kekasih yang sedang berpacaran. Tiba-tiba datanglah seorang yang berpakaian lusuh menawarkan jasa semir sepatu kepada Dr. Alex.

"Pak..Pak semir sepatunya...." seru pria itu dengan berat, spertinya ia sangat lemah sekali.
" oh ..iya pak ....semir saja nih uangnya, ambil kembaliannya ya..." seru Dr. Alex
" Terimakasih ya pak......"seru pria itu

sontak kaget amat kaget.........Citra berdiri mendekati wajah pria itu......
"pak...pak apakah bapak tidak dapat melihat......" citra mendekati dengan penasaran

"....iya ibu....saya tidak dapat melihat karena saya buta...."jawab pria itu
"...lho kemana anak dan istri bapak...kenapa bapak yang menjalani sendiri..."Jawab Citra yang sudah penasaran karena mengenali suara pria itu.

"....ah....ibu, mana ada wanita yang mau dengan pria buta seperti saya....."jawab pria itu sambil terus menyemir sepatu.
"......Kaaa   ......kaaaa....kkkaaaaa Aguuuuuus kah itu......." Jawab Citra dengan air mata....
Langsung pria itu Kaget dan menjawab......" Adik Citra......"bisiknya perlahan...
"buuuukan...bu..bukan bu saya bukan Agus....."jawab pria itu dengan gagap
Lalu Dr. Alex menhampiri pria itu......wajahnya penuh penasaran serambi mengingat sepertinya ia kenal dengan pria itu....
Mas Aguskah ini....mas Agus saya Dokter Alex yang waktu itu bapak mendonorkan matanya untuk ibunya katanya.....
"bukan pak,...saya bukan Agus......" sambil berlari meninggalkan barang semiran


Sontak Dr. Alex dan Citra mengejar pria itu yang berlari serambi menabrak sana sini dengan tongkatnya...
 pria itu terjatuh......dan dia Menangis......
"benar pak saya Agus......" Adik Citra lupakan lah kakak ya...cinta dan hidup kaka selamanya berada di mata dik Citra.....kakak mengorbankan semuanya buat Adik dan kekasih kakak selamanya sampai kakak dipanggil di pangkuan illahi.


"tidak...tidak kak, Adik masih mencintai Kakak sampai mati, kenapa kakak lakukan ini, Adik terlalu jahat selama ini menilai kakak, yang menjauh dari adik...kakak kembalilah ke Adik....

lalu Dr. Alex mendekati Agus....Mas Agus....Jangan pernah sakiti perasaan Citra....untuk mengembalikan penglihatan Mas Agus nanti saya akan diskusikan dengan mitra saya dari singapura, Mas agus tidak usah kawatir masalah biaya, saya yang menggung semua beban biayanya, tolong jangan tolak tawaran saya, saya hanya tidak ingin melihat Citra bersedih, hampir setiap hari dia menanyakan keberadaan mu, sekarang mas Agus sudah di temuka, jangan lepaskan Citra mas, dia sangat mencintaimu...pengorbanan cintamu tak akan sia-sia mas..."jawab Dr. Alex


"lalu bagaimana dengan anda Dok, bukankan anda mencintai Adik Citra" jawab Agus.
"tidak mas Agus, Citra hanya mencintaimu selamanya...tolong janagan tolak tawaran saya....!" jawab Dr. Alex
"baiklah Dok, saya akan terima tawaran dokter...dan saya terimakasih sekali......"jawab Agus

3 bulan berjalan......
waktu berlalu dengan cepatnya, Agus bersama Citra mengelola perusahaan Butik milik Dr. Alex yang sudah diberikan kepada Citra, belum ada kabar juga mengenai berita kapan akan di langsungkan operasi mata itu.

"kak Agus, saya tidak pernah mengharapkan apa-apa, engkau sudah begitu sempurna bagi ku, aku akan gunakan mata mu ini untuk ku persembahkan cintaku pada mu seumur hidupku melayanimu sampai ilahi memisahkan kita......." bisik Citra serambi memeluk suaminya itu.....


sekiaaan...







\

No comments:

Post a Comment