<A HREF="http://www.tripleclicks.com/13714687">
<IMG SRC="http://www.sfimg.com/SFIBanners/banner430.jpg"
border="0"/ ></A>
<A HREF="http://www.tripleclicks.com/13714687">
Tuesday, January 21, 2014
Monday, January 20, 2014
PENGORBANAN SEPASANG BOLA MATA
PENGORBANAN SEPASANG BOLA MATA
Pohon
rindang, angin berhembus perlahan, tampaklah seorang wanita muda
bertampang oriental sangat cantik, terlihatlah dia sedang merangkai
bunga sangat indah, ditangannya di peganglah beberapa bunga mawar, putih
dan merah, seraya meraba ingin memasukannya ke dalam guci yang sangat
cantik berwarna putih bermotifkan kembang.
Citra
nama wanita itu, berusia 20 tahun, kulitnya yang sangat halus, kuning
langsat, rambutnya yang terkepang dan tertata sangat rapih, menggunakan
pita berwarna merah muda. Matanya yang sangat teduh membuat pria
tertegun, tapi sangat disayangkan kedua mata yang indah tersebut tidak
dapat digunakan untuk melihat hasil keindahan rangkaian bunganya. Benar
....dia wanita buta....
Ketika
itu bulan November, Agus adalah pria yang sudah sangat mendambakan
cintanya, dia pria setengahbaya, betubuh tegap, berwajah oriental.
"
Andaikan saja wanita itu adalah calon istriku, akan aku cintai
selamanya, apapun akan aku lakukan untuk bisa membahagiakannya" bisik
Agus di dalam hati, seraya memandanginya dari jauh di bawah pohon
rindang.
" lebih baik aku
coba berteman dengannya, ahhh...tapi aku malu, aku tak punya apa-apa,
sedangkan lihatlah dia sangat cantik....." bisik Agus, sambil melangkah
hendak mendekatinya.
"duuuuh...gimana
ini, sudah lama sekali aku sangat ingin berkenalan dengannya...,
sudahlah nekat saja..." tegas Agus sambil menetapkan hatinya.
Tak
lama kemudian Agus mendekati Citra dengan suara yang gemetar " Adik,
berapa harga rangkaian yang Adik buat.....saya ingin membelinya...?"
kata Agus
"yang mana Kak,
maaf kak saya tidak dapat melihat tolong di bawa kesini agar saya dapat
merabanya..." tutur Citra dengan lontaran senyuman hangat yang langsung
menyapu hati Agus.
Lalu
Agus menghampiri Citra, dia merasakan ke halusan kulit dan harum
rambutnya..." Ya..Tuaahan, malang benar wanita ini, ijinkanlah hamba
untuk mencintainya..." tegun Agus dalam hati.
"
Oh....yang ini Kak? cukup 70 ribu rupiah saja, wah ...pasti buat pacar
atau kekasih Kakak ya....cocok pilihan Kakak...." Sambut Citra dengan
lontaran senyuman lagi.
" Adik ini namanya siapa? bolehkan jika Kaka ini ingin berkenalan dengan Adik" balas Agus dengan hati yang berdebar.
" Aku Citra Kak, kalo Kakak ini siapa?" balas Citra
" Nama ku Agus Syarif, Adik cukup panggil aku Kaka saja..." balas Agus seraya menatap wajah ayunya.
"baik
kak... tapi maaf ya kak, bolehkan jika Adik sentuh wajah kakak, agar
adik dapat membayangkan seperti apa wajah kakak...."sapa Citra.
"boleh Dik..." balas Agus.
Lalu
disentuhlah wajah Agus, tapi raut wajah Citra berubah seraya berkata "
Lhooo....kok ada air matanya...apakah kakak menangis..?" saut Citra.
"
iya Dik, Kakak menangis sudah lama sekali, baru kali ini kakak dapat
berkenalan dengan Adik...."jawab Agus seraya mengusap air matanya.
" Kenapa sih Adik dagang bunga, apakah suami adik atau pacar Adik tidak marah melihat kesulitan Adik?" saut Agus.
"
Ah kakak, Aku tidak punya pacar apalagi suami, mana ada yang mau sama
wanita buta seperti aku...?"jawab Citra sambil menundukan wajahnya.
"Adik jangan berkata seperti itu, bukan maksud kaka untuk menyinggung perasaan Adik..." jabaw Ahus.
"
iya Kak, Adik tahu itu, Adik lakukan ini agar Adik bisa operasi mata
Kak, sudah terkumpul lumayan, kurang berberapa juta rupiah
lagi....kabarnya sih dari dokter yang periksa aku sudah dapat donor
matanya. Mungkin seminggu lagi Kak...." jawab Citra.
"Oooh....syukurlah mudah-mudahan berhasil ya Dik, Jika berhasil jangan lupakan Kakak ya...!" jawab Agus cemas.
" ya nggak lah Kak, bahkan nanti pada saat operasi Adik ingin sekali yang adik lihat pertamakali adalah kakak.." jawab citra.
"benar itu Dik...Kakak sangat gembira sekali....." jawab Agus sontak dengan wajah penuh pengharapan akan cintanya.
Seminggu
lamanya mereka saling mengikat cinta, layaknya pasangan muda mudi yang
sedang di mabuk cinta, bepegangan tangan bahkan Agus membantu
membersihka lapak Citra.
"Kak....baru
saja Aku mendapat kabar dari Pak Dokter bahwa donor mata yaang di dapat
tidak cocok dengan Aku Kak, padahal biaya sudah aku siapkan semua....."
Seraya mengusapkan air mata yang menetes di pipinya.
"Duuuuh...Dik jangan putus asa ya, memangnya kata pak dokter yang cocok yang seperti apa..?" jawab Agus.
" katanya Golongan darah pendonor tidak sama dengan darah aku Kak, yah sudahlah masih belum rejeki kak" kata Citra.
"Darah kamu golongannya apa Dik?" balas Agus.
"AB Kak......"jawab Citra.
"Aduuh
kasihan sekali Adik, Golongan darahnya sama seperti Aku, besok Aku
harus menemui dokter itu, Akan aku sumbangkan mataku untuk nya.." seru
Agus sambil memantapkan hatinya.
"Dik...Kakak mau pamit sama Adik, mungkin 1 minggu lamanya Adik tidak bertemu dengan Kakak...kakak ada urusan.
"
baik kak, cinta adik segenap perasaan adik hanya untuk Kakak seorang,
Kakak jangan pernah menggalkan Adik..." tegas Citra sambil menangis.
"
tidak lah...Kakak tidak akan pernah lepas dari adik
selamanya...selamanya...selamaya...." Agus mengatakan berulang ulang
sambil memeluk Citra.
1
Minggu berlalu..........Angin.....sepoi-sepoi membelai wajah
Citra....yang sedang menunggu kekasihnya yang amat di cintainya
itu......
" selamat pagi Citra......" pria gagah, muda dan tampan mendatangi Citra.....
" Kak Agus kah itu?" tanya Citra dengan penuh pengharapan
"Bukan
Citra ini saya Dokter Alex....,saya ingin memberi kabar bahwa besok
kamu bisa operasi mata, saya sudah buat jadwal untuk kamu..." kata Alex
"syukurlahh......jadi besok pagi Aku kesana ya pak Dokter...."jawab Citra
Tiga hari berlalu, operasi mata pun berjalan dengan baik, langsunglah pada saatnya membuka perban mata baru Citra.
" Aku berharap pada saat aku membuka mata, kak Agus yang pertama kali dilihatnya..." bisiknya dalam penuh dengan pengharapan.
" Nah...bagai mana Citra....." Kata dokter alex
"
Dok...Dok...saya dapat melihat lagi......"Gembira sekali wajah citra
disaat itu....selang waktu beberapa menit wajahnya berubah menjadi
muram.
"Kemana Kak
Agus.....Kenapa dia tidak mucul pada saat pertama kali aku dapat
melihat...apakah kak Agus sudah punya pacar lagi..., bukannya pesan
sudah aku sampaikan pada samping lapak bungaku." bisiknya dalam hati.
1
bulan berlalu....tanpa dirasa....Citra sudah berpasangan dengan dokter
Alex, sungguh pasangan yang amat serasi, mereka selalu berjalan-jalan
bersama menggunakan mobil mewahnya Dr. Alex.
2 bulan berlalu......musim panas, berubah jadi musim hujan....gerimis kecil membasahi daun-daun di kampung halaman Citra.
"
kak Agus....dimana Kakak, Aku sungguh mati merindukan mu,
bayanganmu......oooooh....kak Agus" bisik Citra berdiri di depan kios
bunganya yang sudah lama di tinggalkan.
" Kakak Citra....Kak Citra.....!!!" seorang anak berteriak memanggil Citra.
" sepertinya itu sudara Dudung.....tapi apakah itu Dudung....?" bisik Citra dalam keraguan.
"kak ....2 bulan lalu ada seorang pria buta data memberi surat ini pada ku...." kata Dudung
Citra segera membuka surat yang sudah luyu...
"
Adik, surat ini Kakak buat untuk adik, pasti adik sudah dapat
melihat...lupakan kakak ya dik, kaka sudah menikah....maaf kakak tidak
menepati janji kakak..." isi surat yang di bacakan oleh Dudung
"
Kakak Aguuuus.....dimana Kakak.......kakak....huu huuuhu....huuu..."
Citra menangis dengan tersedu sedu tersirat kemesraan mereka berdua.
"
sudah..sudah Citra, jangan menangis ....bukan jodohmu .....jika jodoh
mu pasti akan kembali ...sabar ya sayang..." seru dr. Alex sambil
memeluk dan membelai-belai rambut yang wangi itu.
Sudah hampir 6 bulan lamanya......
ketika
itu hujan rintik, Dr.Alex dan Citra sedang duduk di pinggiran Hotel
yang terdapat Air mancur yang begitu indahnya, sambil bercanda
menggelitik layaknya sepasang kekasih yang sedang berpacaran. Tiba-tiba
datanglah seorang yang berpakaian lusuh menawarkan jasa semir sepatu
kepada Dr. Alex.
"Pak..Pak semir sepatunya...." seru pria itu dengan berat, spertinya ia sangat lemah sekali.
" oh ..iya pak ....semir saja nih uangnya, ambil kembaliannya ya..." seru Dr. Alex
" Terimakasih ya pak......"seru pria itu
sontak kaget amat kaget.........Citra berdiri mendekati wajah pria itu......
"pak...pak apakah bapak tidak dapat melihat......" citra mendekati dengan penasaran
"....iya ibu....saya tidak dapat melihat karena saya buta...."jawab pria itu
"...lho
kemana anak dan istri bapak...kenapa bapak yang menjalani
sendiri..."Jawab Citra yang sudah penasaran karena mengenali suara pria
itu.
"....ah....ibu, mana ada wanita yang mau dengan pria buta seperti saya....."jawab pria itu sambil terus menyemir sepatu.
"......Kaaa ......kaaaa....kkkaaaaa Aguuuuuus kah itu......." Jawab Citra dengan air mata....
Langsung pria itu Kaget dan menjawab......" Adik Citra......"bisiknya perlahan...
"buuuukan...bu..bukan bu saya bukan Agus....."jawab pria itu dengan gagap
Lalu Dr. Alex menhampiri pria itu......wajahnya penuh penasaran serambi mengingat sepertinya ia kenal dengan pria itu....
Mas Aguskah ini....mas Agus saya Dokter Alex yang waktu itu bapak mendonorkan matanya untuk ibunya katanya.....
"bukan pak,...saya bukan Agus......" sambil berlari meninggalkan barang semiran
Sontak Dr. Alex dan Citra mengejar pria itu yang berlari serambi menabrak sana sini dengan tongkatnya...
pria itu terjatuh......dan dia Menangis......
"benar
pak saya Agus......" Adik Citra lupakan lah kakak ya...cinta dan hidup
kaka selamanya berada di mata dik Citra.....kakak mengorbankan semuanya
buat Adik dan kekasih kakak selamanya sampai kakak dipanggil di pangkuan
illahi.
"tidak...tidak
kak, Adik masih mencintai Kakak sampai mati, kenapa kakak lakukan ini,
Adik terlalu jahat selama ini menilai kakak, yang menjauh dari
adik...kakak kembalilah ke Adik....
lalu
Dr. Alex mendekati Agus....Mas Agus....Jangan pernah sakiti perasaan
Citra....untuk mengembalikan penglihatan Mas Agus nanti saya akan
diskusikan dengan mitra saya dari singapura, Mas agus tidak usah kawatir
masalah biaya, saya yang menggung semua beban biayanya, tolong jangan
tolak tawaran saya, saya hanya tidak ingin melihat Citra bersedih,
hampir setiap hari dia menanyakan keberadaan mu, sekarang mas Agus sudah
di temuka, jangan lepaskan Citra mas, dia sangat
mencintaimu...pengorbanan cintamu tak akan sia-sia mas..."jawab Dr. Alex
"lalu bagaimana dengan anda Dok, bukankan anda mencintai Adik Citra" jawab Agus.
"tidak mas Agus, Citra hanya mencintaimu selamanya...tolong janagan tolak tawaran saya....!" jawab Dr. Alex
"baiklah Dok, saya akan terima tawaran dokter...dan saya terimakasih sekali......"jawab Agus
3 bulan berjalan......
waktu
berlalu dengan cepatnya, Agus bersama Citra mengelola perusahaan Butik
milik Dr. Alex yang sudah diberikan kepada Citra, belum ada kabar juga
mengenai berita kapan akan di langsungkan operasi mata itu.
"kak
Agus, saya tidak pernah mengharapkan apa-apa, engkau sudah begitu
sempurna bagi ku, aku akan gunakan mata mu ini untuk ku persembahkan
cintaku pada mu seumur hidupku melayanimu sampai ilahi memisahkan
kita......." bisik Citra serambi memeluk suaminya itu.....
sekiaaan...
\
Subscribe to:
Posts (Atom)